Sabtu, 25 Februari 2012

CERAHKAN DUNIA DENGAN SENYUMMU

Setiap insan tentulah memiliki problema  masing-masing di dalam hidupnya. Namun, tak serta problem itu harus memurungkan dirinya. Sehingga dunia tampak akan runtuh. Sesungguhnya setiap problema menjadi sunnatullah untuk menguji kualitas keimanan seseorang dan menaikan rangkingnya dihadapan Allah swt. lalu, apakah kita mesti murung menghadapinya. Tidak. Senyuman indah  hendaknya tak lenyap dari wajah kita.
         Berikan energi postif itu (baca:senyum) pada lingkungan sekitarmu. Karena ia akan mampu menyejukkan suasana dikala teriknya matahari kehidupan. Senyuman itu layaknya cahaya menembus relung-relung kegelapan malam dikala kemarahan bersinggah. Senyumlah dengan ikhlas hatimu karena ingin menyebarkan kebaikan kepada semesta. Rasulullah SAW bersabda : “Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).  Energi senyum tak hanya membawa kepada cerahnya dunia namun cerahnya timbangan amal sang pemberi senyum karena hakikatnya senyum itulah adalah ibadah dalam hablu minannaas (Hubungan dengan sesama manusia).
                Rasulullah tauladan kita hadir sebagai sosok yang lekat dengan sunggingan senyum manis di wajah mulianya. Beliau cerahkan dunia tidak hanya dengan dakwahnya namun senyumannya menemani jejak-jejak langkah emas yang beliau tapaki sebagai pemangku risalah Al-Islam ini. Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW.” (HR Tirmidzi).
                Janganlah remehkan arti sebuah senyuman. Karena ia mampu menghidupkan suasana dikala hambar tanpa kata. Bahasa tubuh (gesture) kadang lebih mampu menggambar isi hati seseorang dibandingkan kata-kata. Meski terlihat ringan namun senyum mampu membuat sebuah perbedaan. Ini mampu menjadi kesempatan kita beribadah kepada Allah swt. Rasulullah SAW bersabda : anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk bersedekah setiap harinya sejak matahari mulai terbit. Seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya, “Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?” Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar).
Maka, cerahkan duniamu dengan senyummu maka Insya Allah kau telah memulai dengan sesuatu yang akan membawamu mendapatkan akhirat yang cerah bagimu.

Rabu, 22 Februari 2012

Muda Tak Kenal Usia

Sahabatku,
Apa yang terbesit dalam benakmu, Ketika mendengar kata muda?
Kalaulah boleh aku membaca pikiranmu meskipun ku tahu aku bukan seorang mentalist yang bisa membaca fikiran.
Muda identik dengan tubuh yang masih segar, mata yang terang memandang , wajah yang kencang nan rupawan,    dsb yang sering banyak disebut-sebut orang "Ia masih muda".
Tapi taukah engkau sahabatku, muda sesungguhnya tidaklah  seperti itu. Yang di deskripsikan sebatas ragawi semata. Bahkan lebih dari itu. Muda bukalah usia. Muda adalah jiwa, perasaan, kemauan dan muaranya adalah semangat. MUDA itu SEMANGAT. Ya, muda menembus batas dimensi umur 20, 40, 60 tahun. Selama ia memenuhi semua syaratnya (Jiwa, perasaan, kemauaan, dan tentunya semangat) maka hakikatnya ia adalah pemuda. Seorang kakek 60 Tahun ia adalah "Pemuda". Bagaimana tidak kita mengatakannya "Seorang Pemuda". Karena di usia itu ia masih bisa produktif bekarya, meskipun di atas kursi roda. Dan seorang yang berusia 20 tahun ia adalah "Tua" karena kerjanya setiap hari tidur, bermalas-malas ria, terlena, mati semangat. Ia telah menuaakan diri mendahulukan usianya. Ia "bunuh" segenap potensi yang telah Allah berikkan padanya.

Sahabatku Yang Mulia, maka dari itu kuberanikan diri kunamakan blog ini. Dengan nama : http://deffrimuda.blogspot.com. Dengan harapkan selalu menjadi muda dikondisi dan masa apapun jua. Karena muda yang membawa jiwa kita selalu mengangkasa memeluk semua mimpi-mimpi indah kita.

Salam Hangat,

Deffri Annanda

Selasa, 21 Februari 2012

Better BEM Syari'ah

BETTER BEM SYARI’AH
“DARI KAMI UNTUK SYARI’AH”

Visi:
-          Menjadikan BEM SYARI’AH Unggul dalam Organisasi, Pelayanan dan Pergerakan
Misi:
-          Membangun Organisasi BEM SYARIAH yang professional  dan memberikan pembelajaran bagi anggotanya serta  merasakan suasana kekeluargaan.
-          Membangun Iklim syariah yang ilmiah dengan memperhatikan minat dan bakat mahasiswa.
-          Sarana advokasi bagi kepentingan mahasiswa untuk kemajuan Fakultas Syariah
-          Menjadi Trendsetter organisasi mahasiswa  dan menjadi wadah berbagai pergerakan mahasiswa.

BEM SYARI’AH UNGGUL DALAM ORGANISASI
            Makna BEM SYARIAH UNGGUL DALAM ORGANISASI adalah  tata kelola dilakukan dengan tepat. Efektivitas dalam menyusun struktur organisatoris dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk menjadi anggota kemudian dilakukan
seleksi dalam perekrutan anggota. Sehingga melahirkan produktivitas kerja BEM yang benar-benar unggul.
BEMF SYARI’AH UNGGUL DALAM PELAYAN
            Maknas BEM SYARIAH UNGGUL DALAM PELAYANAN adalah mewujudkan pelayan yang maksimal kepada seluruh mahasiswa fakultas Syari’ah. Wadah aspirasi bagi seluruh mahasiswa  menuju kemajuan syariah.
BEMF SYARI’AH UNGGUL DALAM PERGERAKAN
            Makna BEMF-SYARI”AH UNGGUL DALAM PERGERAKAN adalah organisasi yang memiliki ciri khas pergerakan yang cerdas, kritis dan kontributif serta menajdi wadah berbagai pergerakan mahasiswa dalam kebersamaan mewujudkan kampus yang lebih baik.

Senin, 20 Februari 2012

Mahasiswa "Kudu" Berorganisasi

Sahabatku, Organisasi adalah salah satu tempat mencetak dan menempah pemimpin masa depan. Sebuah fasilitas untuk kita mengembangkan kepribadian kita sehingga menjadi pribadi yang diharapkan tidak hanya cerdas secara intlektual, namun disini kecerdasan emosional bahkan spiritual pun akan terbangun. Dan ketiga kecerdasan itu merupakan syarat mutlak kesuksesan seseorang dimasa depan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebuah wadah “Spesial” yang mungkin hanya ada didalamnya kita temui. Bagaimana BEM (Kampus) merupakan miniatur kecil Negara yang didalamnya terdapatkan Presiden, Gubernur dsb. Fungsi dan tugasnya hampir-hampir mirip dengan sesungguhnya, merupakan pembelajaran luar biasa bagi setiap mahasiswa yang berkecimpung di dalamnya. Mereka akan belajar bagaimana mengelola “Negara kecil ini”, menciptakan kenyamanan dan pelayanan bagi masyarakat kampus serta tidak lupa menjadi mitra kritis bagi Rektorat dan Dekanat. Sungguh, merupakan bekal berharga bagi mereka (Baca: mahasiswa) kelak ketika telah berkecimpung di tengah masyarakat bahkan mungkin menjadi pemimpin publik. Terbiasanya diskusi, rapat, deadline kerja, menyusun program kerja, manajemen dsb membuat mereka menjadi mahasiswa luar biasa (Baca: cerdas).
Lalu sahabatku, sungguh sayang jika fasilitas ini tidak kita manfaatkan. Di fakultas kita tercinta ini ada BEM. Yang selama ini telah menempa orang-orang yang pada saat ini kita lihat telah berada di puncak gunung kesuksessan setelah dulu mereka mendakinya bersama BEM. Banyak tokoh-tokoh hebat lahir darinya (Baca: BEM) di kawasan regional maupun nasional. Prof. Sirozi (PR1), Dr. Muhammad Adil, MA (PD2 Sya) dsb merupakan Aktivis BEM dimasanya. Lalu dinasional ada Akbar Tanjung (Mantan Menteri dan Ketua DPR), Fahri Hamzah (Anggota DPR RI), Anas Urbaningrum (Mantan anggota DPR dan Ketua Umum Demokrat) dan masih banyak lagi yang tak terhitung mungkin jumlahnya,  mereka sukses merebut masa depan cerah setelah memiliki bekal bergabung menjadi aktivis BEM. Mereka melesat bak “roket” menjadi pribadii-pribadi super yang memiliki kapabilitas memimpin, memanage, memotivasi.
Maka ketika seorang mahasiswa memilih jalan hidup hanya sebagai mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang). Dengan rute nyaris selalu sama. Kost-Kampus-Kantin. Alangkah sayangnya, karena ketika kita memutuskan untuk menjadi mahasiswa maka kedinamisanlah yang kita pilih. Dan organisasi adalah tempat kita menumpahkan energy kreativitas, kedinamisan, dan semangat itu. Tak ada alasan bagi kita untuk tidak berorganisasi ketika kita ingin merebut masa depan gemilang. Ledakkan prestasimu dengan organisasi! Salam hangat penuh semangattt sahabatku! (Deffri Annanda-Gubernur Mahasiswa Syari’ah)
Join with us, BEMF-Syari’ah
Open Recruitmen: Seleksi BEMF-Syari’ah. 25 Februari 2012 Pukul 09.00 di BEMF Syari’ah. 

Minggu, 19 Februari 2012

Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam

Oleh: Deffri Annanda

                Berbicara kepemimpinan atau pemimpin adalah hal yang sangat menarik. Mayoritas agama di negeri ini adalah muslim, begitupun pemimpinnya mulai dari presiden hingga kepala desa. Namun apakah kepemimpinan mereka telah mencerminkan kepemimpinan yang diinginkan oleh islam? Dan mampu membawa kemaslahatan dan perbaikan umat, perlu kita telaah dan renungkan. Benarkah pemimpin-pemimpin kita adalah pemimpin yang amanah dan jujur,  mendengar rintihan rakyatnya, mendahulukan kepentingan rakyat dibandingkan golongannya, kroninya, dan pribadi.  Anda  pasti bisa menjawabnya!.
Rasulullah SAW sendiri  telah mencontohkan kepada kita tentang kepemimpinan yang ideal menurut islam. Beliau memiliki sifat jujur hingga saat masih muda pun diberi gelar Al ‘Amin,  berakhlak mulia. Beliau selalu mendengar keluhan rakyat. Sederhana, hingga beliau tidur pun diatas bantal kulit yang diisi sabut kurma.  Beliau tidak hidup seperti raja-raja yang glamour dan mewah. Namun dalam waktu singkat ia mampu membawa agama islam tersebar dijazirah arab dan mendirikan Negara islam yang disegani oleh Romawi dan Persia. Bahkan menjadi tokoh no 1 yang paling berpengaruh dalam peradaban umat manusia menurut Michael Heart dalam bukunya.
Tak jauh berbeda Ketika dimasa khalifah ‘Umar pun, beliau menjadi pemimpin yang mampu membuat rakyat sejahtera. Alkisah bagaimana ia memanggul sendiri bahan-bahan makanan untuk sebuah keluarga yang tak memiliki makanan. Beliau merasa amat bersalah karena ada rakyatnya yang kelaparan.
Bagi islam kepemimpinan adalah amanah yang tidaklah main-main karena kelak akan dipertanggung jawabkan diakhirat. Hadist Rasulullah
“Kalian adalah pemimpin dan setiap  kalian akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya….”
Islam sangatlah serius memperhatikan hal kepemimpinan. Bahkan ketika tiga orang berjalan menuju sebuah tempat dianjurkan memilih pemimpin diantara mereka. Islam menginginkan pemimpin yang  berintregritas tinggi. Sejarah telah membuktikan bahwa islam berkembang pesat karena pemimpin-pemimpinnya yang memiliki pemahaman yang baik dalam hal akhlak, ibadah,  muamalah  dan menghayati islam secara komprenhensif.
 Seorang pemimpin pada hakikatnya mengemban amanah Allah swt dan harus menempatkan diri sebagai uswatun hasanah. Amanah tersebut mengandung kosekuensi mengelola dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan harapan pemiliknya (Allah swt). Mensejahterakan umat, menjaganya dan melidunginya. Bukan sebaliknya!.
Menurut  konsep Al Qur’an sekurang-kurangnya ada lima hal syarat kepemimpinan yang harus dikembangkan, yaitu: Beriman  dan bertakwa (Q.S Al-A’raf:96), Berimu pengetahuan (Q.S Al-Mujadilah:11), mempunyai kemampuan menyusun perencanaan dan evaluasi (Q.S Al-Baqarah 147 , dan Mempunyai kesadaran dan tanggung jawab moral, serta mau menerima kritik (Q. S Ash-Shaff:2-3).
Kesemua poin-poin dan contoh kepemimpinan yang telah diberikan oleh Al-Qur’an, dan diaplikasikan  Rasullulah serta  Sahabat sudah selayaknya digunakan oleh pemimpin-pemimpin negeri ini, agar menjadi pedoman bagi mereka untuk membawa umat ini menuju Islah(perbaikan) diberbagai bidang. Namun, bila pemimpin negeri ini hanya mementingkan perut sendiri dan tidak peduli maka tunggulah kehancurannya sebagai realisasi dari sunnatullah ketika telah terjadi banyak penyimpangan.
Urusan umat ini tidak akan menjadi lebih baik kecuali meneladani dan mencontoh para pendahulu awal-Rasulullah dan para sahabat –pada masa-masa kejayaan islam.